Hari ini, tanggal 21 Desember 2024, salah satu topik berita internasional yang paling hangat dan kontroversial adalah situasi di Rafah, Gaza Selatan, di mana Israel melanjutkan serangan udara meskipun ada perintah dari Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menghentikan aksinya. Serangan ini telah menambah jumlah korban tewas di wilayah Palestina, mencapai angka yang sangat mencemaskan.
Menurut laporan terbaru, serangan udara Israel di Rafah pada Kamis dini hari waktu setempat telah menewaskan sedikitnya 12 warga Palestina, dengan sejumlah lainnya terluka. Sumber medis di Gaza mengkonfirmasi bahwa serangan ini menargetkan daerah yang padat penduduk, meninggalkan banyak warga sipil dalam keadaan krisis. Hal ini menambah daftar panjang korban dari perang yang berlangsung antara Israel dan Hamas, dengan Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa setidaknya 36.224 orang telah tewas selama lebih dari tujuh bulan konflik.
Kontroversi muncul dari fakta bahwa serangan ini dilakukan meski ICJ, pengadilan tertinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah mengeluarkan perintah untuk menghentikan operasi militer Israel di Gaza. Israel berargumen bahwa mereka berusaha membasmi milisi Hamas dan menyelamatkan sandera yang diyakini berada di wilayah tersebut. Namun, banyak negara dan organisasi internasional menyatakan bahwa serangan ini melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia, terutama mengingat jumlah korban sipil yang tinggi.
Dalam konteks lebih luas, situasi di Rafah telah menimbulkan krisis kemanusiaan yang signifikan. Jutaan orang telah mengungsi dari rumah mereka, mencari perlindungan dan bantuan dasar seperti makanan, air, dan perawatan kesehatan. Kondisi di kamp pengungsi dan tempat penampungan darurat sangat memprihatinkan, dengan cuaca buruk yang baru-baru ini melanda wilayah tersebut semakin memperburuk keadaan.
Pertanyaan besar yang muncul adalah bagaimana komunitas internasional akan menanggapi situasi ini. Beberapa negara dan organisasi telah meminta tindakan diplomatik yang lebih kuat, termasuk penerapan sanksi atau tindakan hukum terhadap Israel. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa keamanan Israel adalah prioritas, dan tindakan yang diambil adalah upaya untuk melindungi warganya dari ancaman terorisme.
Dari sisi lain, dukungan internasional untuk Palestina telah meningkat, dengan demonstrasi di berbagai kota dunia menuntut kedaulatan Palestina dan penghentian segera serangan Israel. Media sosial telah menjadi platform besar bagi aktivis dan warga biasa untuk membagikan cerita dan gambar dari Gaza, menekankan dampak kemanusiaan dari konflik ini.
Sumber yang terpercaya dan mengkonfirmasi berita ini termasuk laporan dari Al Arabiya, yang meliput pernyataan dari petugas medis di Gaza, serta berbagai agensi berita internasional yang menyoroti perintah ICJ dan respons Israel terhadapnya.
Dengan begitu, situasi di Rafah tidak hanya menjadi topik berita yang hangat, tetapi juga mencerminkan tantangan yang besar dalam mencari solusi damai yang tahan lama di Timur Tengah.